Dimanapun SBY Berpijak Disana Perlawanan Dijunjung

Sabtu lalu (26 Juli 2008) Presiden SBY berkunjung ke Jogjakarta untuk menghadiri HUT TNI AU dan sedikit acara di Gedung Agung dan di Magelang. sudah menjadi tradisi dimanapun SBY JK berpijak disitulah FMN (Front Mahasiswa Nasional) "menyambutnya" dengan aksi massa yang cukup mengagetkan. di Jogjakarta sendiri, saya telah dua kali ikut "menyambut" kedatangan SBY di jogjakarta; pertama ketika SBY meresmikan Gedung Olah Raga di Kampus Universitas Negeri Yogyakarta

saat itu kami (FMN Jogjakarta) "menyambut" SBY dengan Aksi Massa yang cukup mengagetkan dan menggelikan. mengagetkan para aparat keamanan yang bertugas menjaga dan bertugas untuk melancarkan kedatanagan SBY ke Jogjakarta. saat itu kami hanya berjumlah 20an orang massa aksi, massa aksi sudah stand bay di lokasi sejak pukul 6 pagi sedangkan rombongan SBY diperkirakan akan datang jam 9 pagi. tujuan kami datang lebih awal agar aksi tidak kepergok duluan, kami semua menyamar; ada yang menyamar menjadi pengamen, wisatawan dan mahasiswa baru dan lucunya penyamaran kami tidak diketahui oleh aparat keamanan. memang, cara yang cukup ampuh untuk menipu aparat keamanan, terbukti aparat kemanan yang ada disana terkaget-kaget melihat kami yang berteriak "SBY KALLA BONEKA AMERIKA", aparat keamanan (Polisi & Tentara) saling menyalahkan atas kelalaian mereka. setelah sempat melakukan orasi sekitar 5 menit, massa aksi dipukul mundur menuju Perempatan Sagan, saat itulah terjadi tindak kekerasan yang mengakibatkan massa aksi banayak yang terluka, termasuk saya terkena pukulan dibagian perut dan dijambak-jambak oleh aparat keamanan.
aksi yang kedua dilakasanakan saat SBY menghadiri HUT TNI AU (Sabtu, 26 Juli 2008), saat itu saya, wawan & aan sudah stand bay di lokasi sekitar jam 8 pagi dan menurut informasi SBY akan datang pada pukul 14:00 WIB (Waktu Indonesia Berlawan). dilokasi kami sempat mendengar bocoran dari paparat keamanan yang berjaga disabna tentang kekuatan mereka menjaga keamanan Gedung Agung; jumlah personel, kesatuan dan posisi mereka. lagi-lagi aparat keamanan kecolongan oleh gerkan para massa aksi, aparat kemanan sempat kewalahan menghentikan aksi yang kami lakukan. mereka menghalau kami dengan cara-cara lama yaitu dengan cara kekerasan, banyak kawan kami yang menderita terkena pukulan, tendangan bahkan pelecehan seksual dari aparat keamanan. wawan, awal, umbu & dayat samapi berdarah-darah dihajar oleh aparat.
yaaah... begitulah selama pemerintah kita masih menetek kepada imperialis, selama itu pula FMN akan melakukan perlawanan.
btw nyambung ga' ma judulnya heheheh