Agustus 12, 2008

Kampusku Bukan Lagi Kampus Rakyat


Satu dekade yang lalu, kampusku mempunyai gelar Kampus Rakyat, kampus perlawanan dan kampus putih. Kampus yang menjadi benteng terakhir rakyat dalam membelka diri dari rongrongan imperialis. Kampus yang mampu mencetak intlektual-intelektual prrogresif dan mengabdi pada rakyat. Kampus yang menjadi tujuan petani dan buruh miskin untuk menyekolahkan anaknya karena dikampus ini biayanya sangat murah dan mampu diakses oleh para buruh dan tani, dengan biaya yang relative murah tetapi tidak murahan kampusku mampu melahirkan output-output yang progressif.
Kini satu dekade telah berlalu, gelar kampus rakyat, kampus perlawanan dan kampus putih hilang tak berbekas lagi. Kampus yang dulunya menjadi benteng rakyat, kini menjadi surga bagi capital birokrat yang laknat dan sangat anti rakyat; kampus yang dulu berada dalam garis depan perlawan kini tunduk dibawah kaki-kaki para pemuja feodal yang menjajakan wacana-wacana imperialisme; putihnya kampusku kini hitam legam karena bergumul dengan kotoran yang bernama komersialisasi pendidikan.

Kemarin kami membantu kawan-kawan pedagang kaki lima untuk menyampaikan aspirasinya karena telah digusur oleh pihak kampus. Digusur dengan dalih, para PKL menganggu ketertiban, keamanan dan kebersihan kampus. Pihak kampus takut kondisi kampus tidak tertib lagi, tidak bersih lagi dan tidak aman dikarenakan adanya PKL, jelas alas an itu hanya dibuat-buat oleh pihak kampus karena telah jelas PKL diseputaran kampus tidak mengganggu ketertiban, keamanan dan kebersihan kampus. Selam 3 tahun saya menuntut ilmu di kampus ini, belum pernah saya mendapatkan keberadaan PKL yang mengganggu ketertiban, keamanan dan kebersihan, malah keberadaan PKL sangat membantu mahasiswa.
Yang dijadikan alasan oleh pihak kampus sungguh sangat tidak bisa diterima. Ketertiban, keamanan dan kebersihan hanya dijadikan kedok untuk mentupi alasan utama yakni komersialisasi pendidikan. Komersialisasi pendidikan adalah agenda besar yang sedang diusung oleh pihak kampus. Alasan sebenarnya adalah, pihak kampus ingin "memeras" para PKL melalui retribusi yang tidak mampu dipenuhi oleh para PKL karena retribusi terlalu tinggi bagi para PKL.
PKL akan dirugikan jika pihak kampus menarik retribusi tinggi yang tidak seimbang dengan pendapatan mereka, jika retribusi itu dipenuhi para PKL akan "tekor" karena retribusinya terlalu tinggi dan tidak sebanding dengan pendapatan mereka.
Dimana letak hati nurani birokrat kampus? Ataukah hati nurani mereka telah tertutup oleh uang? Apakah mereka sudah tak mendengar lagi Suara rintihan rakyat kecil? Mungkin telinga mereka telah disumbat oleh suara-suara kapitalis yang membisiki mereka dengan iming-iming kenikmatan dunia. Setiap saat mereka selalu berbicara pentingnya mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi tetapi disatu sisi mereka menginjak-injak dan melecehken Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Inilah wajah bopeng kampusku; Universitas ISLAM Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kampus yang anti rakyat, anti mahasiswa, sarang capital birokrat dan penjaja wacana-wacana imperilisme!
Kepada mBo' Ijem, kami mohon maaf, gerobak lotekmu akan digusur dengan berger dari Mc Donald; Mas Imam, penyetmu akan diganti dengan ayam impor KFC; Kang Wawan, Spagethi dari Pizza Hut akan mengganti Mie ayammu; Pak Dhe, dawetmu akan ditumpahkan oleh gerai Coca Cola. Tetapi, selama hayat masih dikandung badan, kami akan terus kobarkan perjuangan membela kalian yang tertindas. lotek, penyet dan mi ayam kalian akan menjadi energi yang memberikan kekuatan kepada kami untuk tatap berlawan bersenjatakan poster dan megaphone!

Ketika penindasan menjadi kenyataan, maka perlawanan menjadi kebenaran.

31 komentar:

Anonim mengatakan...

wah,,,kebetulan saya juga anak UIN lho mas. kayaknya emang bener yang mas bilang, lembaga pendidikan sekarang memang sudah pada ngeror...saya jadi bingung neh kira-kira perjuangan apa ya...yang harus kita lakukan untuk masalah yang satu ini???saya udah ga' dong lagi...moga pak amin baca artikel ini ya...

Afif Amrullah mengatakan...

@putra babel: perjuangan apa? untuk mendapatkan jawaban, bung harus berpraktek dulu ato kita diskusikan di sekretariat aja. kul di UIN juga kan?

inicuma mengatakan...

hanya ada satu kata "lawan" kapitalis yang akan merubah citra kampusmu itu, ups kok mlah menyuruh orang gak baek ya

Firdaus Ariefatosa mengatakan...

"lawan"... tentu dengan jalan yang benar... kan yang sedang diperjuangkan kebenaran. Saya dari jauh ikut mendoakan kawan. Amin.

Anonim mengatakan...

Jadi semangat baca ne postingan..Bung, lain kali ditambahin ama analisis and data konkritnya ya biar semua khalayak mengetahui betapa pendidikan sudah menjadi barang dagangan..
Opss..Hampir lupa..Thanks udah kirimin photo, and maaf kunjungan tadi malam ke blog ga nyaman coz lagi perbaiki total tapi belum selesai..mudah2an bisa jadi.
Salam Demokrasi Nasional

Riri mengatakan...

hmm..bunda jadi kanget kampus bunda yang tentram dan damai...(dulu..dulu..bangetttt)

ziq mengatakan...

Saya koq malah serba salah. Ngedukung pihak penggusur, nanti malah dikira anti rakyat. Sebaliknya, klo bela PKL2, lha wong mereka juga tak mau tertib koq.

Anonim mengatakan...

yaah apa blh buat mas, keadaan semakin sulit sekarang, semua kan butuh makan..

Anonim mengatakan...

kalo pengen pendidikan gak error, tinggal tekan Ctrl+Alt+Del, restart deh...he.he.

Fajar Indra mengatakan...

sama mas... kampus saya juga sadis tuh... bukan kampus rakyat lagi :)

tabina mengatakan...

aduh mass... mnggebu gebu amat.. ga usah dipikirin mang sekarang dunia pendidikan lagi kayak gitu. tar sampeyan malah pusing sendiri.. mending masak aja yukk...mikir gimana caranya biar dapur tetep ngebul..heehee

Anonim mengatakan...

Ya..ya..
kalo yg saya liat sih sepertinya hampir semua kampus sudah seperti itu komersial, makin berat aja nih nyekolahin anak kuliah :D

642-373 mengatakan...

saya jadi bingung neh kira-kira perjuangan apa ya..yang harus kita lakuka untuk masalah yang satuini?

busana muslimah mengatakan...

apa karena semua dah barbau uang ya ?

Anonim mengatakan...

nice

Unknown mengatakan...

artikel yang menarik.

Admin mengatakan...

Terima Kasih Telah berbagi..

Toko Herbal Online
Konveksi Kaos
Serawak Gambir
Kapsul Kulit Manggis

Anonim mengatakan...

wahh..
makasih mas brow

Anonim mengatakan...

makasih buat infonya

admin mengatakan...

rumah minimalis

Unknown mengatakan...

Minyak Bulus

unsgu mengatakan...

semua yang telah dihadirkan oleh website ini sangat sempurna,baik tampilan dan artikelnya..penuh warna dan penuh makna.. Kitchen Design | Price And Specification Nissan Juke (NEW), Unique Cars | Flying Aeromobil Cars When Tested Try | Price Honda NM4 Vultus

Unknown mengatakan...

widih uin

Download Movie HD
Streaming film HD
Watch movie online

sena nabila mengatakan...

Nice
Bahaya Penyakit Ginjal pada Ibu Hamil

sena nabila mengatakan...

Nice
Obat Herbal Batu Empedu Tanpa Operasi

sena nabila mengatakan...

nice blog
Agen Qnc Jelly Gamat Kota Bogor

sena nabila mengatakan...

nice
Makanan yang Harus dihindari Sinusitis

sena nabila mengatakan...

Nice post
Bahaya Sinusitis Pada Anak

sena nabila mengatakan...

nice blog
Walatra Berry Jus Obat Herbal Terbaru

Darren Demers mengatakan...

Kemarin kami membantu kawan-kawan pedagang kaki lima untuk menyampaikan aspirasinya karena telah digusur oleh pihak kampus. Digusur dengan dalih, para PKL menganggu ketertiban, keamanan dan kebersihan kampus. Pihak kampus takut kondisi kampus tidak tertib lagi, tidak bersih lagi dan tidak aman dikarenakan adanya PKL, jelas alas an itu hanya dibuat-buat oleh pihak kampus karena telah jelas PKL diseputaran kampus tidak mengganggu ketertiban, keamanan dan kebersihan kampus. Afghani Bridal Ear Ring , Bell and Pearl Head Piece , jewelry box , multi colour scarf

kenal.org mengatakan...

Nice info, thanks for share, oh ya saya mau berbagi, baru saja saya menemukan Video Viral orang minum Kopi Terbaik sambil simak Media Kalteng trus mau Paid Promote untuk Jual Akik Gambar dengan corak Batik Tulis

Posting Komentar